Bab 143 Keluarga Basagita Bukan ApaApa 

Begitu mendengar suara teriakan itu, semua anggota Keluarga Mahasura langsung mengalihkan pandangan mereka ke sumber suara. 

Mereka melihat Ardika muncul di depan pintu dengan aura membunuh yang kuat dan sedang menatap mereka dengan tatapan dingin. 

“Ardika, kamu kembali hidup–hidup?! Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi?!” 

Ekspresi Wisnu dan Wulan langsung berubah drastis. Tanpa sadar, mereka 

melangkah mundur satu langkah. 

Tubuh Luna tampak sedikit bergetar. 

Dia yang sudah terduduk di lantai langsung mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Begitu melihat wajah pria itu, air matanya langsung mengalir tanpa henti. 

Suara tangisan wanita itu menjadi lebih keras dibandingkan sebelumnya. 

Dia segera bangkit dari lantai, lalu melemparkan dirinya ke dalam pelukan Ardika. 

“Ardika, maafkan aku, seharusnya aku nggak membiarkanmu mewakiliku 

menghadiri acara itu. Aku benar–benar minta maaf….” 

Sambil memeluk Ardika dengan erat, dia terus meminta maaf. 

“Sayang, kamu sama sekali nggak bersalah padaku. Bukankah aku sudah bilang 

padamu aku akan baik–baik saja?” 

Ardika memeluk Luna dengan erat, berusaha menghibur istri cantiknya ini. 

Beberapa saat kemudian, akhirnya Luna tenang kembali. 

Dia memeriksa seluruh tubuh Ardika. Setelah memastikan pria itu tidak terluka, dia 

baru menghela napas legá, 

Ardika menghampiri Wisnu dan Wulan, lalu menatap mereka dengan tatapan dingin 

dan berkata, “Cepat minta maaf pada istriku!” 

“Ardika, kamu pikir kamu siapa? Atas dasar apa kamu memerintah kami untuk 

+15 BONUS 

meminta maaf padanya?!” 

Sambil memarahi Ardika, Wulan terus melangkahkan kakinya ke belakang. 

Namun, pergerakan kakinya lebih lambat dibandingkan tamparan yang dilayangkan 

oleh Ardika. 

“Plak!” 

Sontak saja tamparan Ardika itu langsung membuat targetnya berlutut di lantai. 

“Plak!” 

Sesaat kemudian, sebuah tamparan juga mengenai Wisnu. 

Jelas–jelas yang dipukul adalah wajah mereka, tetapi kedua kaki mereka seolah 

terasa lemas sampai–sampai berlutut. 

“Dengan mempertimbangkan kalian adalah anggota Keluarga Basagita, aku hanya meminta kalian berlutut atas fitnahan yang telah kalian lakukan terhadap istriku,kata Ardika dengan dingin. 

Kedua orang ini benar–benar keji. 

Mereka memfitnah Luna ingin menikah lagi dan sengaja membiarkannya 

menghadiri acara itu agar dia mati! 

Jelas–jelas dia sendiri yang berinisiatif mewakili Luna menghadiri acara itu. 

Walaupun demikian, Luna masih tidak tenang. Wanita itu sampai meminjam uang 

sebesar dua miliar untuk mengundang Jinto dan Romi ke lokasi acara demi 

memastikan keselamatan Ardika. 

Dalam lubuk hati Ardika, Luna adalah istri terbaik sekaligus orang yang paling baik terhadap dirinya di dunia ini. 

Dia tidak akan membiarkan siapa pun memfitnah Luna seperti itu! 

“Ardika, apa Keluarga Basagita masih ada di matamu? Kamu benar–benar 

keterlaluan!” 

Melihat putra dan putrinya berlutut di hadapan Ardika, saking emosinya tubuh 

Yanto sampai gemetaran. 

2/4 

+15 BONUS 

Ardika hanya menanggapinya dengan acuh tak acuh. “Keluarga Susanto saja sudah aku hancurkan, Keluarga Basagita bukan apa–apa bagiku!” 

Anggota Keluarga Basagita tertegun sejenak, lalu tertawa terbahak–bahak. 

“Ardika, apa penyakitmu kumat lagi? Kalau kamu benar–benar sehebat itu sampai- sampai bisa menghancurkan Keluarga Susanto, kenapa kamu masih belum naik ke atas langit?!” 

Tentu saja mereka tidak memercayai ucapan Ardika. 

“Terserah kalian saja percaya atau nggak. Lagi pula, sebentar lagi kalian akan 

menerima informasinya.” 

Ardika mencibir. 

Ini adalah perbedaan keluarga kelas dua seperti Keluarga Basagita dengan keluarga kaya raya seperti Keluarga Mahasura. 

Walaupun Keluarga Mahasura berada di ibu kota provinsi, hanya dalam hitungan menit saja mereka sudah bisa mengetahui semua hal yang terjadi di Kota Banyuli 

dengan jelas. 

Namun, hingga saat ini Keluarga Basagita masih belum menerima informasi apa 

pun. 

Ardika berbalik, lalu menggandeng tangan Luna dan berkata, “Sayang, ayo kita 

pulang.” 

Awalnya Ardika pergi ke lokasi konstruksi untuk menemui Luna, tetapi karena mendengar Luna dipanggil ke kediaman Keluarga Basagita, dia baru mencari istrinya di sini. 

Kalau tidak, dia tidak akan menginjakkan kakinya di kediaman Keluarga Basagita. 

Begitu sosok bayangan kedua orang itu menghilang di balik pintu, ponsel Yanto 

berdering. 

Begitu dia menerima panggilan telepon itu dan mendengar beberapa patah kata, ekspresinya langsung berubah drastis. 

3/4 

+15 BONUS 

“Ayah, gawat! Tiba–tiba, Kota Banyuli menyelenggarakan aksi pemberantasan pelaku kriminal, lima belas petinggi Asosiasi Bahan Bangunan beserta semua anak buah mereka sudah ditangkap. Budi juga sudah bunuh diri!” 

Sontak saja informasi itu membuat semua anggota Keluarga Basagita terkejut bukan main. 

Informasi ini terlalu sulit dipercaya. 

Asosiasi Bahan Bangunan yang sudah memonopoli industri properti malah hancur 

begitu saja. 

Sebenarnya apa yang telah terjadi? 

Tuan Besar Basagita berkata, “Hari ini Ardika menghadiri acara itu. Dia pasti 

mengetahui sesuatu. Cepat kejar dia dan tanyakan padanya!” 

Semua orang bergegas keluar dari rumah untuk mengejar Ardika. 

“Sayang, sebelumnya aku sudah bilang padamu akan merebut Grup Susanto Raya kembali. Sekarang, aku sudah berhasil melakukannya. Besok siang, kamu bawa Ayah dan Ibu ke sana untuk mengambil alih Grup Susanto Raya.” 

Setelah berada di luar, Ardika baru memberi tahu berita baik ini kepada Luna. 

Sᴇarch the FindNovel.net website on Gøøglᴇ to access chapters of novels early and in the highest quality.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you find any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report
Hᴇlp us to clɪck the Aɖs and we will havε the funds to publish more chapters.